Sabtu, 27 April 2013

Jawaban dari gunung

Kemarin kita berjalan meniti tepian hutan… Tak lepas jemarimu menggenggam ku… Akankah kau akan terus menggenggamku seperti itu? Walaupun kita sudah mampu keluar hutan… Kabut tipis yang turun dilembah mandalawangi menyaksikan wajahmu yang penuh cinta… kita berlari mengibaratkan hutan dan jalan setapak bagaikan jalan hidup yang akan kita lalui.. nanti... nanti… saat jarak sudah mati kita berdua berdiri tegak menatap hutan yang mulai bernyanyi… Saat purnama yang bewarna emas muncul dari balik puncak pangrango… kita sudah berdiri diteras rumahmu Akankah engkau masih memegang lenganku Meletakannya di dadamu Bertanya? apakah kau rasakan detak jantung ini? Pantulan cahaya bulan Yang menembus kaca jendela dan jatuh disudut ruang Bertanya? Akankah kau masih menyebutku dengan panggilan sayang Mengancingkan jaket ku sampai keleher Mengantarku sampai ambang pintu saat ku pulang? Kopi yang tadi kau suguhkan Masih terasa manisnya dilidahku Entah kemana rasa pahitnya? Mungkin tenggelam oleh senyuman… Terjawab sudah… Aku ulangi semua adegan yang berbeda Yang membedakan kita dari dunia… Perbedaan kita itu senyap Kecuali dalam cinta Dalam cinta kita selalu sama… Mandalawangi, 27042013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar