Sabtu, 10 Agustus 2013

senyuman rembulan


Aku melihat bulan sabit menggambarkan senyuman...
Aku bertanya padanya dan menitipkan salam kepada Tuhan..
Aroma tubuhmu masih terasa dalam anganku..
Saat kau memeluk tubuhku sangat erat, dalam lajunya dua roda...
Harum tubuhmu masih menyelimutiku,
saat aku harus beranjak dari teras rumahmu yang terang..
Aku meminta kepada bintang yg paling terang, untuk sejenak menghentikan waktu untuk ku menatap wajahmu berkali2 sebelum berbalik pergi...
Benaku bertanya-tanya...
Akankah kita akan saling terus memeluk, walau otot tangan kita mulai mengendur dan kulit kita mulai mengendur?...
Akankan kita akan tetap saling menatap saat kelopak mata dan pipi kita mulai berkeriput?...
Akankan kita akan tetap bergandengan tangan berjalan beriringan, walau usia kita tak lagi remaja?....
Lalu, apakah aku tetap melindungimu walaupun aku mungkin sudah tak bertenaga lagi?...
Lalu apakah kau akan tetap merapikan helai demi helai rambut dikepalaku yang mulai botak?...
Akankah kita terus menapaki setapak demi setapak jalan yang mungkin terjal dan mendaki, meski kaki kita sudah sangat lelah?...
Waktu kembali berjalan begitu cepatnya...
Hingga tiba saat aku harus memejamkan mata...
Tuhan berbisik lembut ditelingaku...
"Kukabulkan permintaanmu"